Otoritas kesehatan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan vaksinasi mulai tanggal 26 Februari apabila vaksin buatan AstraZeneca menerima izin penggunaan dari pemerintah Korea Selatan.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) menyatakan bahwa vaksin COVID-19 akan dikirim ke puskesmas mulai tanggal 25 Februari dan vaksinasi dapat dimulai pada tanggal 26 Februari.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Korea Selatan akan menggelar sidang komite inspeksi akhir pada hari Rabu (10/02/21) untuk mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Apabila badan tersebut mengizinkan penggunaan vaksin tanpa batas usia, vaksin tersebut disuntikan kepada pasien dan petugas medis di fasilitas lansia sesuai rencana vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, otoritas kesehatan menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan 26 kasus varian baru COVID-19 di antara 56 sampel yang diperiksa sejak tanggal 8 Februari lalu. Di antaranya, 24 kasus adalah varian dari Inggris, dan masing-masing satu dari Afrika Selatan dan Brasil.
Empat kasus varian baru COVID-19 ditemukan di dalam negeri Korea Selatan, bukan penularan dari luar negeri dan semuanya adalah varian dari Inggris yang terkait dengan klaster di Provinsi Gyeongsang Selatan dan Jeolla Selatan.
Sementara itu, kasus varian baru COVID-19 yang ditemukan di Korea Selatan sejak bulan Oktober lalu mencapai total 80 kasus.
Otoritas kesehatan menekankan bahwa 70 persen kasus COVID-19 muncul di wilayah metropolitan Seoul, sehingga ada kemungkinan dapat menyebar kembali.