Beberapa operator bus kota Seoul diketahui mengalami kesulitan dalam mengoperasikan usahanya. Merosotnya jumlah pengguna transportasi umum pada tahun lalu akibat COVID-19 yang berkepanjangan merupakan faktor utama yang menyebabkan hal tersebut.

Berdasarkan penjelasan dari pemerintah kota Seoul, jumlah penumpang angkutan umum dan bus kota di kota Seoul tercatat sebanyak 1,455 juta orang pada tahun lalu, turun hingga 23,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pengguna bus bandara tercatat sebanyak 2,12 juta orang pada tahun lalu dan mengalami penurunan 85,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan demikian, Seoul Metro mencatat kerugian tahunan sebesar satu triliun won pada tahun 2020 dan jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kerugian pada tahun 2019.

Untuk melanjutkan usahanya, kini seluruh operator bus di kota Seoul melakukan pinjaman uang dari bank selain mengurangi jumlah operasi bus.

Sementara itu, jumlah penumpang metro Seoul pada tahun lalu mencapai lebih dari 1,97 miliar orang dan mengalami penurunan sebanyak 27,4 persen. Penurunan penumpang itu dikarenakan berkurangnya pergerakan penduduk akibat aturan jaga jarak sosial.

Pemerintah kota Seoul telah mempertimbangkan opsi kenaikan ongkos transportasi umum sejak musim panas tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan kesulitan finansial yang dialami oleh operator transportasi umum. Namun, rencana ini masih belum terlaksana karena dinilai dapat menambah beban masyarakat yang sedang kesulitan di tengah pandemi COVID-19.

Kini ongkos dasar metro dan bus di kota Seoul masing-masing sebesar 1.250 dan 1.200 won jika dibayar dengan kartu transportasi.