Korea Selatan mengonfirmasi lebih dari 400 kasus COVID-19 pada hari Rabu (10/02/21) dan kasus harian kembali naik di atas kisaran 400 kasus setelah lima hari.
 
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) mengatakan hingga Rabu dini hari, Korea Selatan melaporkan 444 kasus COVID-19, sehingga jumlah kumulatif kasus menjadi 81.930 kasus.
 
Kasus harian yang sempat turun ke kisaran 200 kasus pada awal pekan ini, tampaknya kembali naik akibat klaster yang terus berlanjut di wilayah metropolitan Seoul.
 
Dari antara kasus-kasus terbaru, 414 kasus merupakan penularan lokal, sementara 30 kasus lainnya berasal dari luar negeri.
 
Berdasarkan hasil analisis tentang perubahan pergerakan penduduk Korea Selatan yang dirilis otoritas kesehatan, jumlah pergerakan penduduk di seluruh negeri sedikit meningkat dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
 
Untuk itu, otoritas kesehatan kembali menegaskan bahwa larangan perkumpulan lima orang atau lebih akan tetap diberlakukan selama liburan hari raya Tahun Baru Imlek yang akan berlangsung mulai hari Kamis (11/02/21) besok.
 
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan menyediakan langkah untuk membantu penjualan tanpa tatap muka di pasar tradisional yang ramai, seperti diskon maksimal 30 persen saat membeli melalui pusat perbelanjaan online pasar tradisional dan layanan pengiriman cuma-cuma.
 
Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun mengungkapkan bahwa liburan Tahun Baru Imlek akan menjadi titik balik penting yang dapat mengakhiri gelombang ketiga COVID-19 atau memicu kembali gelombang baru.