Sebuah panel di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) pada hari Rabu (10/02/21) waktu setempat merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AstraZeneca bersama Universitas Oxford, Inggris kepada lansia berusia di atas 65 tahun.

Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) menyatakan bahwa pihaknya merekomendasikan penggunaan vaksin tersebut untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun setelah mempertimbangkan seluruh bukti yang tersedia.

Dalam sebuah pengarahan media pada hari Rabu, Ketua SAGE, Alejandro Cravioto mengakui bahwa data-data terkait efektivitas vaksin terhadap kalangan lansia di atas 65 tahun kurang memadai, tetapi ia menilai bahwa efektivitas vaksin tersebut tidak akan berbeda dengan kelompok lain.

Oleh sebab itu, pihaknya merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk seluruh orang dewasa di atas 18 tahun tanpa batasan usia.

SAGE mengatakan penggunaan vaksin ini dapat diterapkan di negara yang mengalami penyebaran varian baru COVID-19 dan tidak ada alasan untuk tidak merekomendasikan penggunaannya.

SAGE juga merekomendasikan agar vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan interval 8-12 minggu, sementara pihak AstraZeneca merekomendasikan penyuntikan dengan interval 4-12 minggu.

Menurut SAGE, jika interval antara dosis penyuntikan lebih panjang, maka efektivitas dan kekebalan akan meningkat.

Selama ini, beberapa negara membatasi usia penerima vaksin AstraZeneca karena kurangnya data tentang efektivitas terhadap mereka yang lanjut usia.

Sementara itu, Korea Selatan telah mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, termasuk lansia di atas 65 tahun.