Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

Persentase PLTN di Korsel pada Tahun Lalu Mendekati 30%

Write: 2021-02-16 14:53:57Update: 2021-02-16 16:04:11

Persentase PLTN di Korsel pada Tahun Lalu Mendekati 30%

Photo : YONHAP News

Pembangkit listrik yang mengalami kenaikan paling tinggi di Korea Selatan pada tahun lalu adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), sebaliknya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara mengalami penurunan yang terbesar. 

Menurut data dari Korea Electric Power Corporation (KEPCO) pada hari Selasa (16/02/21), jumlah energi listrik dari tenaga nuklir pada tahun lalu mencapai 160.184 GWh, naik 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  

Porsi produksi listrik melalui tenaga nuklir juga ikut naik hingga 29 persen. 

Namun, jumlah energi listrik dari tenaga batu-bara mengalami penurunan 13,6 persen hingga mencapai 196.489 GWh, namun porsi produksi listrik melalui batu bara merupakan yang tertinggi dengan mencapai 35,6 persen. 

Fasilitas energi terbarukan mengalami kenaikan 30 persen dibandingkan setahun sebelumnya, namun jumlah produksi listriknya hanya meningkat 3,9 persen hingga menjadi 37.840 GWh.

Sementara itu, jumlah total energi listrik yang dihasilkan pada tahun lalu mengalami penurunan 1,9 persen akibat COVID-19 dan mencapai 552.165 GWh. 

Seorang pejabat mengatakan bahwa pengoperasian PLTU batu-bara telah berkurang dan selisih tenaga listrik yang dibutuhkan dipenuhi oleh PLTN. 

Ditambahkan bahwa energi terbarukan tidak memiliki efisiensi pembangkitan daya yang tinggi, sehingga berbagai tindakan seperti penyimpanan energi (Energy Storage System, ESS) diperlukan untuk mengimbanginya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >