Voluntary Agency Network of Korea (VANK) dan sejumlah perhimpunan warga Korea Selatan mendesak profesor sekolah hukum Universitas Harvard, John Mark Ramseyer agar mengundurkan diri dari jabatannya dan menarik publikasi makalahnya yang menyatakan bahwa korban wanita perbudakan syahwat adalah "wanita penghibur secara sukarela".
Dalam jumpa pers daring, VANK mengatakan bahwa sekitar 2.000 orang telah berpartisipasi dalam petisi daring yang mendesak Profesor Ramseyer untuk menarik publikasi makalahnya dan 80 persen dari mereka yang mengambil bagian dalam petisi itu adalah warga negara asing.
VANK mengumumkan isi
e-mail yang dikirim oleh pihak Universitas Harvard. Dikatakan bahwa kebebasan akademik di lingkungan universitas mencakup semua perdebatan tentang konten yang tidak menyenangkan dan pendapat Profesor Ramseyer merupakan pendapat pribadinya.
Jumpa pers daring yang dilakukan pada tanggal 17 Februari lalu diikuti oleh perhimpunan wali siswa Korea Selatan di New York dan perhimpunan pemuda Amerika keturunan Asia.
Sementara itu, asosiasi warga Korea Selatan di Massachusetts akan melakukan aksi demonstrasi di depan Universitas Harvard pada Hari Gerakan Kemerdekaan 1 Maret untuk mendesak Profesor Ramseyer agar tidak membatalkan publikasi makalahnya.