Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan Korea Utara tetap merupakan ancaman keamanan karena terus melanjutkan pengembangan senjata nuklirnya. Meski demikian, Korea Selatan dan AS juga telah dilengkapi sistem penanggulangan ancaman keamanan yang sempurna.
Panglima Komando Pasukan AS di Korea Selatan (United States Forces Korea, USFK) Robert Abrams, menyatakan pihaknya belum menemukan tanda-tanda Korea Utara berhenti mengembangkan rudal dan nuklir. Abrams merilis pernyataannya ini kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada Rabu (10/03/21),
Sementara itu dalam sesi dengar pendapat Majelis Rendah Parlemen AS, Asisten Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik David Helvey pun menyatakan status Korea Utara sebagai ancaman serius untuk keamanan regional.
Menurutnya, Korea Utara telah menegaskan niatnya untuk meneruskan pengembangan senjata nuklir dan rudal, dengan memamerkan persenjataan terbarunya pada parade militer Januari lalu.
Menilai ancaman tersebut, para pejabat Kementerian Pertahanan AS pun memaparkan bahwa aliansi militer Korea Selatan dan AS telah memiliki kemampuan yang cukup untuk menanggulangi ancaman Korea Utara.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS juga mendesak Cina untuk mengambil peran aktif dalam melaksanakan sanksi terhadap Korea Utara yang dianggap AS sebagai tekanan yang memungkinkan.