Seorang komandan AS mengatakan, Korea Utara telah mencapai "kesuksesan yang mengkhawatirkan" dalam mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) bersenjata nuklir yang bisa mengancam Amerika Serikat.
Dalam penyelidikan sebelumnya, yang diajukan ke Komite Angkatan Bersenjata Senat sebelum sidang pada hari Selasa (16/03/21), Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara, mengatakan bahwa rezim Kim Jong-un percaya senjata semacam itu diperlukan untuk menghalangi aksi militer AS dan memastikan kelangsungan rezimnya.
Dia mengatakan bahwa pada 2017, Korea Utara berhasil menguji perangkat termonuklir - meningkatkan potensi destruktif dari senjata strategis mereka sesuai skala magnitudonya- serta tiga ICBM yang mampu mencapai AS.
VanHerck mengatakan, Korea Utara juga telah mengindikasikan bahwa mereka tidak lagi terikat oleh moratorium pengujian ICBM dan nuklir secara sepihak yang diumumkan pada tahun 2018, yang menunjukkan bahwa Kim dapat mulai melakukan pengujian peluncuran desain ICBM yang telah ditingkatkan dalam waktu dekat.