Pemerintah Korea Selatan hari Rabu (17/03/21) menyatakan bahwa vaksinasi tetap dijalankan dengan menggunakan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Astrazaneca.
Belakangan ini di Australia dan Austria terdapat beberapa kasus kematian karena munculnya trombosis dalam darah, setelah mendapat suntikan vaksin AstraZaneca. Setelah itu sejumlah 20 negara menghentikan penyuntikan dengan vaksin itu untuk sementara waktu.
Namun, komite penanggulangan vaksinasi COVID-19 Korea Selatan menerangkan bahwa belum ada kasus kematian yang diakui terkait trombosis di dalam negeri.
Menurut komite terkait, trombosis tidak termasuk efek samping vaksin COVID-19, sementara vaksin yang digunakan di Korea Selatan berbeda dengan vaksin yang digunakan di Eropa.
Komite tersebut juga menambahkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizaton, WHO) pun merekomendasikan agar tidak menghentikan vaksinasi karena belum ada tanda penyakit trombosis disebabkan vaksin AstraZaneca.
Komite menyampaikan bahwa pihaknya akan mengamati terjadinya efek samping setelah mendapat suntikan vaksin, menganalisis data terkait, dan juga melakukan pembahasan dengan para pakar tentang kasus di luar negeri serta hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency, EMA) pemeriksaan.