Otoritas Pencegahan Penyakit Korea Selatan menyatakan, bahwa vaksinasi COVID-19 akan tetap dijalankan dengan vaksin produksi AstraZeneca, adapun hal-hal lain terkait ini akan dibahas oleh  Komite Pakar Vaksinasi pada akhir pekan ini.

Adapun Komite Penanggulangan Vaksinasi COVID-19 pada Jumat (19/03/21) turut menyampaikan, bahwa Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) telah merilis hasil kajian dari Komite Penilaian Resiko Farmakovigilans (PRAC), dimana ditemukan tidak ada keterkaitan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah. Dengan demikian, pihaknya akan tetap menjalankan vaksinasi sesuai rencana awal.

Komite ini juga menambahkan, bahwa EMA juga telah berpendapat jika manfaat vaksin untuk mencegah resiko kritis dan kematian karena Covid-19 dinilai lebih besar dibanding resikonya. Meski demikian, perlu dilakukan pembahasan tambahan terkait ini seiring adanya laporan tentang pembekuan darah yang sangat jarang terjadi.

Sebab itu, komite ini akan memeriksa kasus-kasus terkait baik di dalam maupun di luar negeri bersama komite keamanan vaksin. Adapun komite ini juga telah membahas laporan EMA tersebut pada rapat pakar vaksinasi yang digelar pada akhir pekan ini, lalu lanjut mengumumkan hasil rapat ini pada Senin (22/03/21) pekan depan.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah merilis pernyataan resminya pada Rabu (17/03/21), bahwa tiap negara dapat meneruskan vaksinasi karena manfaat vaksin AstraZeneca dinilai lebih besar daripada resiko penyebaran COVID-19. Adapun kasus pembekuan darah adalah gejala penyakit umum yang belum tentu berkaitan dengan penggunaan vaksin.