Kantor Penelitian Makroekonomi Asean+3 (AMRO) sepakat menyediakan rencana kolaborasi kebijakan dalam bidang teknologi finansial, perubahan iklim, dan investasi infrastruktur untuk jangka menengah dan panjang.
Berdasarkan keterangan Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatam hari Jumat (26/03), Anggota AMRO menyepakati hal tersebut dalam pertemuan bersama para wakil menteri keuangan dan wakil gubernur bank sentral dari negara Asean, Korea Selatan, China, dan Jepang.
Korea Selatan akan menjadi negara pemimpin bidang teknologi finansial dan menyediakan rencana kolaborasi kebijakan untuk perkembangan bidang tersebut.
Terkait Inisiatif Multilateralisasi Chiang Mai (CMIM) untuk pemberian dana bantuan bagi negara Asia Timur yang mengalami krisis keuangan, akan dilakukan perubahan rincian perjanjian. Perubahan akan dilakukan dalam tahun ini, agar mata uang dolar Amerika maupun mata uang yang berlaku di dalam kawasan dapat dipakai dalam skema bantuan dana tersebut.
Pada kesempatan yang sama, para anggota bertukar pendapat mengenai perubahan Rantai Nilai Global (GVC) di era pasca COVID-19.
Perwakilan Korea Selatan, Yoon Tae-sik, mengatakan ASEAN +3 harus bekerjasama berdasarkan nilai perdagangan bebas dan multilateralisme, serta perlunya pemanfaatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sebagai platform penting.
Keputusan yang diambail dalam pertemuan wakil menteri keuangan kali ini akan ditetapkan dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN bersama Korea Selatan, China, dan Jepang pada bulan Mei mendatang.