Korea Selatan mencatat penambahan 500-an kasus harian COVID-19 selama tiga hari berturut-turut.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan hingga hari Jumat (02/04) dini hari, tercatat 558 kasus tambahan yang telah dikonfirmasi. Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Korea Selatan mencapai 104.194 kasus.
Angka itu merupakan yang tertinggi dalam 42 hari terakhir, setelah sebelumnya tercatat 561 kasus pada tanggal 19 Maret lalu.
Gelombang ketiga COVID-19 di Korea Selatan dimulai di pertengahan bulan November tahun lalu dan berlangsung selama lima bulan.
Di antara kasus-kasus terbaru, 533 kasus merupakan penularan lokal, sementara 25 kasus lainnya berasal dari luar negeri.
Jumlah pasien kritis sebanyak 10 orang dan dua kasus kematian dilaporkan, sehingga jumlah kematian mencapai 1.737 orang.
Penyebaran COVID-19 tampak semakin serius sehingga otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan menyarankan pemerintah daerah dan instansi-instansi untuk tidak menoleransi pelanggaran aturan pencegahan penyakit.
Jika tidak mematuhi batas waktu pengoperasian dan penerimaan tamu, pemilik usaha akan dijatuhi sanksi penutupan usaha selama sepuluh hari.
Selain sanksi tersebut, pihak yang melanggar aturan pencegahan penyakit akan dikecualikan dari segala bantuan pemerintah terkait COVID-19.
Dalam rapat pemerintah terkait COVID-19 pada hari Jumat (02/04), Perdana Menteri Chung Sye-kyun meminta pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan lapangan dengan ketat terhadap sejumlah fasilitas hiburan.