Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan agar Korea Selatan mengelola utangnya dalam sebuah rencana jangka panjang agar dapat mengatasi rintangan-rintangan di masa depan akibat penuaan populasi sembari menangani pandemi.
Anreas Bauer, Ketua misi IMF untuk Korea, merekomendasikan hal tersebut dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg pada hari Selasa (13/04).
Bauer mengatakan bahwa pengelolaan utang Korea akan tetal baik dalam jangka waktu pendek berkat fondasi yang kuat, termasuk sektor manufaktur yang kuat dan tenaga kerja berkualitas.
Namun demikian, dia menyebut biaya kesehatan dan kewajiban-kewajiban lain terkait penuaan populasi menjadi kekhawatiran, mendesak Korea Selatan untuk memastikan utang tidak akan melonjak di masa depan, saat masalah penuaan populasi semakin serius.
Dalam laporan proyeksi ekonomi bulan lalu, IMF memproyeksikan utang pemerintah Korea Selatan naik dari 53,2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini, menjadi 69,7 persen di tahun 2026.
Sementara itu, Bauer menilai kebijakan fiskan Korea Selatan terhadap COVID-19 efektif dalam menghadapi dampak pandemi. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan Korea Selatan tahun ini ke 3,6 persen dari sebelumnya 3,1 persen.