Pemerintah Korea Selatan memberitahukan rencana untuk memperketat batasan pinjaman bank untuk mengontrol utang rumah tangga yang semakin meningkat.
Pelaksana Tugas Perdana Menteri dan Wakil Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Hong Nam-ki dalam rapat ekonomi darurat yang dipimpinnya pada hari Kamis (29/04) menyatakan utang rumah tangga kemungkinan menjadi unsur membahayakan bagi sistem perbankan sehingga perlu diperiksa.
Dimaksudkan agar rasio peningkatan utang rumah tangga yang melonjak setinggi 7,9 persen tahun lalu dikontrol menjadi 5-6 persen di tahun ini dan 4 persen di tahun depan.
Hong menyampaikan bahwa untuk mencegah peminjaman yang berlebihan, rasio utang terhadap pendapatan (DSR) diperluas selangkah demi selangkah sehingga akan diberlakukan mulai bulan Juli 2023 mendatang.
DSR merupakan batas pinjaman agar mereka yang berpendapatan rendah tidak dapat meminjam terlalu banyak uang.
Hingga saat ini, masing-masing bank mempertimbangkan apakah pijaman terlalu besar dibandingkan pendapatan peminjam, namun pertimbangan itu dilakukan oleh semua bank secara menyeluruh berdasarkan DSR.
Hong menambahkan pihaknya akan mempertimbangkan kemungkinan peningkatan pendapatan kaum muda saat memberikan pinjaman kepada mereka agar pembatasan yang diperketat itu tidak menambah kesulitan bagi kaum muda dan masyarakat berpendapatan rendah.