Photo : Getty Images Bank
Lembaga Kebijakan Ekonomi Internasional Korea (KIEP) memperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini sebesar 5,9 persen.
Angka tersebut lebih rendah daripada perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), yaitu 6 persen, dan lebih tinggi daripada proyeksi Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebesar 5,6 persen.
KIEP menyatakan vaksinasi COVID-19 semakin banyak, dan langkah stimulus masing-masing negara telah berdampak, sehingga seluruh dunia sedang mengalami pemulihan secara perlahan.
Khususnya, KIEP menaikkan proyeksi rasio pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat ke angka 6,6 persen dari sebelumnya 2,8 persen. Sedangkan, angka pertumbuhan di negara-negara utama di Eropa sebesar 4,4 persen, dan rasio pertumbuhan ekonomi Inggris diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen.
Selain itu, KIEP memproyeksikan rasio pertumbuhan ekonomi Jepang dan China masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen dan 8,6 persen secara berturut-turut.
Namun, KIEP menyebut ketimpangan kecepatan pemulihan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang, kemungkinan terjadinya inflasi, konflik antara AS dan China, dan faktor lainnya sebagai penyebab kemungkinan merosotnya ekonomi dunia.