Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan kekhawatrian terhadap inflasi di Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini muncul kembali, sehingga pihaknya akan terus membahas nilai tukar mata uang dengan pemerintahan Biden.
Dalam sebuah rapat yang dihadiri para menteri urusan ekonomi pada hari Senin (17/05), pemerintah Korea Selatan berharap kebijakan stimulus AS akan mampu mendorong pemulihan ekonomi global melalui peningkatan konsumsi pribadi di AS, yang juga dapat memacu ekspor Korea Selatan.
Namun, peningkatan pajak dari pemerintahan Biden dikhawatirkan akan menjadi faktor yang melemahkan pertumbuhan AS dan global dalam jangka waktu menengah dan panjang.
Untuk itu pemerintah Seoul menegaskan akan menanggapi terlebih dahulu dampaknya bagi ekonomi dalam negeri, serta dampak terkait pajak digital yang tengah dibahas penerapannya.
Ditambahkannya, pemerintah akan memantau secara cermat terjadinya fluktuasi mendadak karena rasio peningkatan harga konsumsi AS yang menembus perkiraan awal dan volatilitasnya dapat meluas jika tidak ada penyesuaian antara The Fed dan pasar.
Selain itu, Korea Selatan akan terus berupaya sedapat mungkin berkoordinasi dan menangani perusahaan-perusahaan pemeringkat kredit internasional dan investor asing.
Pemerintah Korea Selatan juga memperkirakan bahwa industri mobil listrik, modil hidrogen, baterai dan industri energi daur ulang di Korea Selatan akan mendapatkan peluang sejalan dengan meningkatnya investasi ramah lingkungan dari pemerintahan Biden.