Seorang pejabat senior dari pemerintahan Biden menyampaikan niat Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan perjanjian antara Korea Utara dan AS yang telah dicapai oleh pemerintah AS sebelumnya, termasuk perjanjian Singapura.
Dia melontarkan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara tertulis dengan KBS, sebelum pertemuan puncak antara Korea Selatan dan AS yang akan digelar pada 21 Mei mendatang di Washington.
Dia mengindikasikan bahwa kebijakan pemerintahan Biden terhadap Korea Utara akan disusun berdasarkan kesepakatan pemerintah sebelumnya dan perjanjian Singapura.
Ini merupakan pernyataan pertama dari seorang pejabat senior pemerintahan Biden yang menyebut niatan untuk mengakui "Deklarasi Singapura", yang dikeluarkan dalam sebuah pernyataan bersama usai KTT antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dan Presiden Trump pada bulan Juni 2018.
Ini juga berarti bahwa ditengah rampungnya proses peninjauan kebijakan administrasi Biden terhadap Korea Utara, pemerintahan Biden akan mengakui kesepakatan antara Korea Utara dan pemerintah AS sebelumnya, dan membuka kemungkinan diplomasi dengan Korea Utara secara aktif.