Kepala Institut Vaksin Internasional (IVI), sebuah organisasi independen berbasis di Korea Selatan, mengatakan bahwa Korea Selatan mampu menjadi pusat manufaktur Asia untuk vaksin COVID-19.
Dalam sebuah rapat virtual bersama The Korea Society pada hari Rabu (19/05), Direktur Jenderal IVI Jerome Kim mengatakan. "ya", saat ditanya pendapatnya mengenai apakah Korea Selatan memiliki kemampuan untuk menjadi pusat di Asia dalam enam hingga sembilan bulan ke depan.
Kim membuat penilaian tersebut dengan mengutip bagaimana Korea Selatan meluncurkan sebuah proyek untuk meningkatkan kemampuan swasembada vaksin hingga 80 persen hingga tahun 2025, setelah pandemi flu tahun 2009 lalu.
Pemimpin IVI itu juga menyebut investasi Seoul sebesar 300 juta dolar untuk membangun dua pabrik manufaktur vaksin dan perusahaan-perusahaan lokal yang telah menanda-tangani kesepakatan konsinyasi dengan pengembang vaksin seperti AstraZeneca dan Novavax.
Namun demikian, Kim tidak sepaham mengenai seruan untuk pengecualian hak kekayaan intelektual pengembang vaksin, agar informasi yang dibagi dapat digunakan untuk produksi vaksin secara massal.