Pendapatan rumah tangga Korea Selatan dan pendapatan usaha berkurang dibandingkan setahun sebelumnya, namun jumlah total pendapatan kotor tidak menurun berkat bantuan dana COVID-19 dari pemerintah.
Menurut hasil survei ekonomi rumah tangga Korea Selatan untuk kuartal pertama 2021 yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik Korea Selatan pada hari Kamis (20/05), rata-rata pendapatan dari upah bulanan setiap rumah tangga adalah sebesar 2 juta 778 ribu won, turun 1,3 persen dibandingkan setahun lalu.
Rata-rata pendapatan usaha yang bukan dari upah adalah sebesar 767 ribu won, turun 1,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara rata-rata pendapatan properti, seperti bunga tabungan dan keuntungan saham, tercatat sebesar 33 ribu won, menurun 14,4 persen dibandingkan tahun lalu.
Badan Pusat Statistik menafsirkan hal tersebut dikarenakan jumlah pekerja baru yang menurun di bidang usaha penginapan dan restoran, serta kondisi wiraswasta yang sulit akibat COVID-19.
Walau jumlah rata-rata pendapatan yang didapatkan oleh rumah tangga melalui kegiatan ekonomi langsung menurun, namun jumlah pendapatan rumah tangga kotor meningkat sebanyak 0,4 persen, menjadi 4.384.000 won di kuartal pertama 2021.
Pada periode yang sama, rata-rata pengeluaran rumah tangga tercatat sebesar 3 juta 292 ribu won, naik 0,8 persen dibandingkan setahun lalu.
Rata-rata pengeluaran untuk konsumsi meningkat 1,6 persen, menjadi 2 juta 419 ribu won, sedangkan rata-rata pengeluaran untuk pajak dan bunga mencapai 873 ribu won, turun 1,3 persen.
Berdasarkan data tersebut, jumlah rata-rata surplus rumah tangga mencapai 1 juta 92 ribu won, turun 0,9 persen. Angka surplus ini tercatat sebesar 31,1 persen, turun 0,5 persen poin dibandingkan kuartal pertama tahun 2020.