Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan Korea Selatan tahun ini sebanyak setengah persen poin ke angka 3,8 persen.
Merevisi perkiraannya di bulan Maret, pada hari Senin (31/05) OECD mengutip percepatan pemulihan negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut berkat kuatnya ekspor dan kebijakan fiskal ekspansif, serta penurunan tingkat penularan pandemi COVID-19.
Pihaknya juga menyebut perbaikan konsumsi pribadi dan kenaikan investasi oleh pemerintah dan bisnis terangkat berkat kebijakan New Deal Korea.
Namun demikian, perkiraan OECD tersebut masih lebih rendah dari target pemerintah Korea Selatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 4 persen.
Banks Sentral Korea (BOK) juga sebelumnya memprediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini sebanyak 4 persen.
Terkait rata-rata pertumbuhan tahun 2020 dan 2021, sejauh ini rata-rata Korea Selatan tercatat sebesar 1,5 persen, merupakan kelima tercepat diantara negara-negara OECD dan kedua diantara negara-negara G20, berada tepat di belakang AS yang mencatatkan rata-rata pertumbuhan 1,7 persen.
Namun demikian, dikatakan bahwa kecepatan vaksinasi di Korea Selatan sedikit lambat dibandingkan beberapa negara lain anggota OECD dan menyarankan pemerintah untuk mempercepat vaksinasi agar tidak menghambat pemulihan konsumsi dalam negeri dan lapangan pekerjaan.
Ditambahkan bahwa Korea Selatan harus menjaga kebijakan fiskal ekspansif hingga ekonominya memiliki fondasi yang lebih kuat.