Mulai bulan Juni, siswa-siswi sekolah menengah di wilayah metropolitan Seoul direncanakan akan dapat lebih sering menghadiri pembelajaran langsung di sekolah, sebagaimana pemerintah Korea Selatan akan secara bertahap menerapkan proses pembelajaran tatap muka skala penuh pada semester musim gugur tahun ini.

Kementerian Pendidikan Korea Selatan akan menaikkan batas kehadiran siswa di sekolah sesuai dengan batasan dalam aturan jaga jarak sosial Level Dua. Hingga tanggal 26 Mei, tingkat kehadiran siswa di sekolah menengah Korea Selatan hanya mencapai 48,3 persen. 

Untuk tujuan ini, dengan menaati aturan jarak sosial saat ini, kepadatan ruang kelas akan ditingkatkan dari sepertiga menjadi dua pertiga mulai tanggal 14 Juni.

Di sisi lain, sebuah hasil penilaian terbaru menunjukkan bahwa persentase pelajar SMP dan SMA Korea Selatan yang gagal memenuhi standar akademik tahun 2020 lalu meningkat, setelah jam pembelajaran secara tatap muka di sekolah dikurangi akibat pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, kementerian pendidikan memutuskan untuk mendorong 'proyek pemulihan pendidikan' yang meliputi pemberian dukungan untuk proses pembelajaran, keterampilan sosial, dan dukungan psiko-emosional.