Sebuah laporan terbaru mengatakan Korea Utara menghindari sanksi internasional dan membeli dua kapal tanker minyak pada tahun lalu. 

Penilainan tersebut dimuat dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Selasa (01/06) oleh Inisiatif Transparansi Maritim Asia di bawah Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).

Laporan itu berisi Korea Utara membeli Sin Phyong 5 dan Kwang Chon 2 dari China pada tahun lalu, menambahkan bahwa kedua kapal tersebut sebelumnya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Korea Selatan.

Laporan itu juga emngatakan kedua kapal tanker itu dibeli Korea Utara melalui makelar Korea Selatan yang bertransaksi dengan individu atau perusahaan di China.

Dikatakan juga bahwa Kwang Chon 2 diobeservasi mengantar minyak ke Pelabuhan Nampo di Korea Utara dalam 10 kesempatan berbeda.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kapal-kapal itu menunjukkan kemampuan Pyongyang memanfaatkan beberapa jalan untuk terus meningkatkan kapasitas penyelundupan minyaknya, walaupun adanya larangan PBB yang diloloskan pada tahun 2017, yang secara khusus menargetkan praktik tersebut.

Dikatakan bahwa makelar Korea Selatan melanggar resolusi tersebut atau tidak, tergantung pada uji kelayakan yang dilakukannya atas pembelinya di China, yang juga jelas telah melanggar resolusi PBB.

Tahun 2017, Dewan Keamanan PBB melarang penjualan atau melakukan transfer atas kapal baru ataupun bekas ke Korea Utara tanpa persetujuan terlebih dahulu.