Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian merangkap Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki pada hari Jumat (04/06) secara resmi mengumumkan Rancangan Anggaran Belanja Nasional (RAPBN) tambahan kedua.
Hong menegaskan sumber anggaran tambahan itu akan disediakan tanpa menerbitkan obligasi negara.
Hal itu dimaksudkan bahwa pendapatan negara dari pajak akan digunakan untuk anggaran tambahan kedua tersebut sebab jumlah pendapatan pajak untuk kuartal pertama tahun ini mencapai 88,5 triliun won, meningkat 19 triliun won dibandingkan setahun sebelumnya.
Hong juga menegaskan anggaran tambahan kedua itu akan digunakan untuk penanggulangan bencana, perekonomian dalam negeri, dan perekrutan, serta bantuan untuk kelompok-masyarakat yang mengalami kesulitan akibat COVID-19, seperti para pedagang kecil.
PM Korea Selatan khususnya mengkhawatirkan perekonomian Korea Selatan yang cenderung mengarah ke polarisasi di semester kedua tahun ini.
Ia menegaskan model “K-Pemulihan” harus diingat, dan diperlukan adanya kebijakan yang dapat melengkapi kebijakan pemerintah yang ada untuk memulihkan perekrutan dalam semester kedua tahun ini.
Hong juga menyebutkan perlunya tindak penanggulangan untuk mengendalikan unsur-unsur berbahaya yang tersembunyi, seperti kenaikan harga barang, utang rumah tangga, konsentrasi aset real estat dan kekayaan, serta faktor eksternal.