Seorang siswa Akademi Militer Angkatan Darat Korea Selatan tingkat empat digugat atas beberapa tindak kekerasan seksual terhadap juniornya.
Pelaku kekerasan tersebut dikeluarkan dari sekolah pada pekan lalu. Laporan kasus kekerasan itu diterima oleh pihak sekolah pada awal bulan April dalam konsultasi bersama seluruh anggota sekolah mengenai pendidikan seksual.
Di dalam konsultasi tersebut, seorang korban melaporkan kekerasan seksual terhadap dirinya dari seniornya tersebut.
Pendidikan di Akademi Militer Angkatan Darat dilaksanakan berdasarkan kelas, namun latihan militer dan kehidupan sehari-hari dilaksanakan dalam tim-tim yang beranggotakan kurang lebih delapan orang.
Tim tersebut dipimpin oleh kepala tim dari siswa/siswi tingkat empat untuk memimpin tugas dan kehidupan sehari-hari para anggota juniornya.
Setelah laporan dari korban diterima, pihak sekolah memisahkan korban dari pelaku, serta polisi militer dan jaksa militer mulai memeriksa kasus tersebut.
Menurut hasil investigasi, laporan dari korban dinyatakan benar bahwa pelaku telah beberapa kali melakukan pemaksaan dan kekerasan terhadap juniornya tersebut.
Pelaku kekerasan kemudian diserahkan ke pengadilan militer Angkatan Darat pada pertengahan bulan Mei lalu, dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah pada pekan lalu sesuai keputusan internal dari komite pendidikan militer.
Pihak Akademi Militer Angkatan Darat menyatakan bahwa kasus tersebut kini diserahkan ke pengadilan umum karena pelaku telah dikeluarkan dari sekolah militer.
Tanpa laporan dari korban, pelaku sebelumnya dijadwalkan akan menerima pangkat letnan dua pada awal tahun depan.