Pemerintah Korea Selatan menilai jumlah kehadiran siswa di sekolah tidak memiliki keterkaitam dengan jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi.

Disebutkannya bahwa di sebuah sekolah yang memiliki tingkat kehadiran siswa 91,7% dilaporkan 0,27 kasus yang dikonfirmasi per 100.000 penduduk, sementara sebuah sekolah lain yang memiliki tingkat kehadiran pelajar 96,1 persen dengan 0,38 kasus yang terkonfirmasi per 100.000 siswa. Ini merupakan angka terendah dari seluruh sekolah di penjuru Korea Selatan.

Menteri Pendidikan Korea Selatan Yoo Eun-hye mengumumkan rencana baru dalam konferensi pers pada hari Minggu (20/06), sejalan dengan aturan jarak sosial baru yang akan berlaku mulai bulan depan.

Di bawah Level Satu dan Level Dua dalam sistem yang direvisi menjadi empat level, semua siswa-siswi akan dapat secara langsung hadir di ruang kelas mulai semester kedua tahun ini, apabila jumlah kasus harian COVID-19 yang dikonfirmasi kurang dari seribu orang.

Untuk itu, otoritas pendidikan Korea Selatan berencana akan melakukan vaksinasi terhadap sebanyak mungkin karyawan sekolah pada bulan Agustus. 

Langkah-langkah untuk mengelola makanan di sekolah, yang disebut sebagai faktor yang rentan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, juga dirilis dalam rencana baru tersebut.

Yoo mengatakan, kementerian terlebih dahulu akan memberikan dukungan sejumlah 600.000 personel untuk mengelola ruang makan di sekolah dan tenaga guru kesehatan dengan biaya 161,7 miliar won.