Penambahan kasus COVID-19 di Korea Selatan tercatat di kisaran 500-an selama dua hari berturut-turut.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada hari Selasa (29/06) mengatakan bahwa 595 kasus penularan baru tercatat pada hari Selasa dini hari, termasuk 560 kasus yang merupakan penularan lokal dan 35 kasus berasal dari luar negeri.
Kasus baru di provinsi Gyeonggido tercatat paling banyak dengan 228 kasus, dan disusul di Seoul dengan 201 kasus, Incheon dengan 17 kasus. Sebesar 80% dari kasus tambahan di seluruh negari tercatat di wilayah metropolitan Seoul.
Hingga hari Selasa (29/06) dini hari, jumlah penerima vaksin dosis pertama telah mencapai 15,30 juta orang, atau hampir 30 persen dari populasi Korea Selatan.
Sejalan dengan kondisi penularan COVID-19 di wilayah metropolitan Seoul, langkah pencegahan khusus di wilayah metropolitan Seoul akan dilaksanakan mulai bulan depan.
Pemerintah kota Seoul memutuskan memperpanjang waktu pengoperasian pusat pemeriksaan COVID-19 di puskesmas-puskesmas serta membentuk tim medis khusus. Selama dua minggu ke depan, mulai tanggal 1 Juli, pemeriksaan penerapan aturan di fasilitas untuk lansia akan dilaksanakan.
Selain itu, pemeriksaan di fasilitas-fasilitas hiburan, restoran, kafe, karaoke, ruang komputer, dan lain-lain akan dilaksanakan secara intensif, dan apabila terdapat pelanggaran peraturan, maka pihak terkait akan dikenakan sanksi, termasuk denda, larangan perkumpulan, dan lain sebagainya.
Selama dua minggu ke depan, Kota Incheon juga akan memeriksa 8.500 unit fasilitas umum yang digunakan banyak orang.
Pemerintah Provinsi Gyeonggido juga memberikan alat pemeriksaan COVID-19 mandiri ke tempat-tempat bisnis, seperti pusat panggilan, pusat kargo, dan lainnya.
Pemerintah merekomendasikan pemeriksaan terlebih dahulu sebanyak sekali seminggu bagi para pekerja di fasilitas-fasilitas yang berisiko tinggi.