Dua pemimpin ekonomi Korea Selatan, Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Hong Nam-ki dan Gubernur Bank Sentral Korea (BOK) Lee Ju-yeoul pada hari Jumat (02/07) menyatakan bahwa kebijakan keuangan dan moneter sebaiknya saling melengkapi sesuai kondisi ekonomi dan perannya masing-masing.
Pernyataan itu muncul di tengah kontroversi bahwa pemerintah dan bank sentral tidak selaras, setelah BOK meramalkan kenaikan suku bunga acuan dalam tahun ini meskipun pemerintah memutuskan meneruskan kebijakan keuangan ekspansif.
Hong dan Lee sepaham mengenai pentingnya pembagian peran dan keharmonisan antara kebijakan keuangan dan kebijakan moneter dalam kondisi ekonomi yang mulai pulih dengan cepat, di tengah potensi risiko yang ada.
Keduanya memutuskan untuk mempertahankan kebijakan ekspansif untuk memulihkan potensi pertumbuhan dan daya konsumsi masyarakat, sambil menyesuaikan pelonggaran kebijakan moneter untuk mengurangi ketidakseimbangan fiskal di bawah kebijakan suku bunga rendah yang berkepanjangan.