Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memperpanjang aturan jaga jarak sosial Level 4 di wilayah metropolitan Seoul dan Level 3 di luar wilayah metropolitan selama dua minggu. Pembatasan jumlah perkumpulan pun tetap diterapkan seperti saat ini.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum menyampaikan hal itu dalam rapat di Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional pada Jumat (06/08).
Kim mengungkapkan pihaknya memutuskan perpanjangan aturan tersebut dengan mempertimbangkan kemungkinan meningkatnya penyebaran COVID-19 pada masa liburan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada minggu depan.
Kim melanjutkan bahwa pemerintah harus menyediakan kondisi yang aman bagi para siswa-siswi yang akan memulai kegiatan pembelajaran semester genap di minggu ketiga bulan Agustus.
Menurutnya, pemerintah akan mendengarkan pendapat langsung dari lapangan, kemudian mengatur hal yang perlu dilengkapi dari segi kepraktisan penerapan aturan pencegahan penyakit yang telah dijalankan selama sebulan ini.
PM Kim menerangkan bahwa pihaknya dengan berat hati mengambil keputusan tersebut, mengingat peraturan itu menambah kesulitan para pedagang kecil dan wiraswsta. Namun dia juga mengatakan bahwa dia tidak dapat membiarkan upaya masyarakat yang selama ini telah menahan diri menjadi sia-sia.
Perdana Menteri Korea Selatan itu kemudian memperingatkan mengenai rencana sebuah gereja yang kemungkinan akan melakukan aksi demonstrasi ilegal berskala besar, mengatakan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan kegitan yang tidak mengindahkan kondisi serius penyebaran pandemi gelombang keempat serupa.
Sementara itu, hingga Jumat (06/08) dini hari penambahan kasus COVID-19 di Korea Selatan dikonfirmasi mencapai 1.704 kasus. Penambahan jumlah kasus harian telah berada di kisaran 1.000 kasus selama sebulan terakhir.
Dari antara kasus-kasus baru tersebut, 1.640 kasus merupakan penularan lokal dan 64 kasus berasal dari luar negeri.
Berdasarkan wilayah penyebaran, sekitar 62 persen dari kasus baru tersebut tercatat berasal dari wilayah metropolitan Seoul, dengan 460 kasus di Kota Seoul, 451 kasus di Provinsi Gyeonggido, dan 101 kasus di Incheon.
Kasus kematian bertambah 4 kasus, sehingga total kasus kematian mencapai 2.113 kasus, dan tingkat fatalitas kasus tercatat sebesar 1,02 persen.
Hingga saat ini, jumlah penerima vaksin dosis pertama telah mencapai 20,52 juta orang, atau 40 persen dari populasi Korea Selatan, dan sebanyak 7,52 juta orang, atau 14,66 persen dari populasi Korea Selatan, telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.