Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (05/08) menunjukkan peta jalan (road map) untuk menumbuhkan industri vaksin sebagai industri utama di masa depan, selain untuk menyelesaikan masalah kekurangan pasokan vaksin di dunia.  

Pemerintah meluncurkan Komite Promosi Hub Vaksin Global yang diluncurkan dalam acara laporan visi dan strategi untuk menjadikan Korea Selatan sebagai Hub Vaksin Global yang dipimpin langsung oleh Presiden Moon Jae-in pada hari Kamis (05/08).

Target utama badan tersebut adalah berhasil mengembangkan vaksin COVID-19 lokal yang pertama hingga semester pertama tahun depan.

Kini, terdapat sejumlah perusahaan farmasi lokal yang sedang melakukan pengembangan vaksin COVID-19, diantaranya SK Bioscience yang telah mengajukan uji klinis tahap ketiga kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Agar dapat segera mengembangkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, pemerintah mempersingkat waktu perizinan untuk uji klinis dan menyederhanakan prosedurnya.

Pemerintah berencana akan melakukan pembelian awal vaksin yang telah lolos uji klinis tahap ketiga. 

Untuk mencapai kemandirian vaksin negara, pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan tingkat pemerintah kepada perusahaan pengembang vaksin mRNA. 

Bersama dengan bidang semikonduktor dan baterai, bidang vaksin ditetapkan sebagai salah satu dari tiga teknologi strategis negara dan mendapatkan keringanan pajak.

Untuk proyek tersebut, pemerintah akan menyalurkan anggaran sebesar 2,2 triliun won dalam lima tahun ke depan.

Dengan demikian, Korea Selatan menargetkan untuk menjadi salah satu dari lima negara terkuat dalam hal pemroduksian vaksin secara global hingga tahun 2025.

Pemerintah Korea Selatan juga memperluas kerja sama di bidang vaksin dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris, untuk memperkuat kolaborasi produksi vaksin global.