Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan mengelola 'Sistem Informasi Dokdo' yang menyiarkan video Pulau Dokdo dalam waktu nyata mulai Jumat (06/08).
Melalui sistem ini, masyarakat Korea Selatan dapat menyaksikan Pulau Dokdo yang berubah setiap hari dalam waktu nyata dan mengecek informasi cuaca di pulau itu sebelum berkunjung.
Selama ini, jika kondisi udara tidak mendukung, pengunjung Pulau Dokdo terpaksa harus pulang atau melakukan persinggahan di tempat lain, walau telah menempuh perjalanan sejauh 87,4 kilometer dengan kapal selama 90 menit dari Pulau Ulleungdo.
Selain itu, sistem tersebut menyediakan berbagai macam informasi tentang Pulau Dokdo, termasuk latar belakang sejarah dan ilmu pengetahuan terkait pulau tersebut.
Video Pulau Dokdo itu dapat disaksikan di laman situs web Kabupaten Ulleungdo di http://ulleung.go.rk.
Sementara itu, NHK melaporkan bahwa Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, Takehiro Funakoshi, melakukan pembicaraan via telepon dengan Konsul Urusan Politik Kedutaan Besar Korea Selatan di Tokyo untuk meminta penghentian 'Sistem Informasi Dokdo' tersebut.
Funakoshi mengungkapkan penyesalannya atas hal itu, mengatakan bahwa Takeshima, sebutan Jepang untuk Pulau Dokdo, adalah wilayah Jepang dari segi sejarah maupun hukum internasional, sehingga pihaknya tidak dapat menerima pengoperasian 'Sistem Informasi Dokdo' yang dilakukan Korea Selatan.
Pemerintah Jepang juga menyampaikan posisi serupa kepada Kementerian Luar Negeri Korea Selatan melalui Kedutaan Besar Jepang di Seoul.