Kepolisian Korea Selatan kembali mengingatkan hukuman berat yang dapat dihadapi para demonstran ilegal pada Hari Kemerdekaan Korea Selatan.
Pihak kepolisian pada hari Kamis (12/08) menyatakan beberapa kelompok sedang mempersiapkan kegiatan unjuk rasa ilegal pada masa liburan Hari Kemerdekaan, di tengah jumlah harian kasus COVID-19 yang melebihi angka 2.000 kasus. Dikatakannya bahwa polisi akan menahan kelompok yang melakukan perkumpulan dengan melakukan penyegelan.
Ditegaskanya, pihak kepolisian bersama otoritas pencegahan penyakit akan membubarkan perkumpulan demonstran ilegal berdasarkan peraturan terkait pencegahan penularan penyakit dan demonstrasi, serta menjatuhkan hukuman berat bagi penyelenggara dan pelaku demonstrasi.
Partai Revolusioner Nasional yang dipimpin oleh Pendeta Gereja Sarang Jeil, Jun Kwang-hoon, telah mengumumkan rencana 'demonstrasi 10 juta orang oleh satu orang untuk pemakzulan Presiden Moon Jae-in' di pusat Kota Seoul selama liburan Hari Kemerdekaan pada tanggal 14-16 Agustus.
Terkait dengan hal itu, Kepolisian Seoul akan mengoperasikan pos pemeriksaan sementara di wilayah metropolitan Seoul selama tiga hari tersebut serta pos di jembatan Sungai Hangang dan melarang kendaraan dan barang demonstrasi untuk dibawa masuk ke Seoul.
Sementara itu, kepolisian mendesak pihak yang merencanakan demonstrasi ilegal untuk menahan diri dan membatalkan rencana mereka untuk mencegah penularan virus varian COVID-19.