Sebuah pusat penelitian Israel mengatakan bahwa Korea Utara mengekspor teknologi untuk menggali jaringan terowongan regional ke kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah.
Menurut laporan yang dirilis oleh Alma Research and Education Center pada hari Selasa (17/08), Hizbullah meluncurkan sebuah proyek membentuk apa yang disebut dalam laporan tersebut sebagai "daratan terowongan" dengan bantuan Korea Utara dan Iran setelah Perang Lebanon II di tahun 2006.
Laporan tersebut mengatakan pada tahun 2004, Hizbullah menandatangani kesepakatan senilai 13 juta dolar dengan perusahaan Korea Utara, Korea Mining Development Trading Corporation (KOMID), untuk pasokan bahan baku penggalian terowongan di perbatasan dan untuk transfer teknologi Korea Utara ke Hizbullah.
Laporan itu mengatakan sejalan dengan kesepakatan tersebut, KOMID mengirim enam personel ke selatan Lebanon untuk membantu dan mendukung konstruksi situs-situs penyimpanan rudal bawah tanah dan landasan peluncuran rudal.
Laporan itu mengatakan bahwa hingga tahun 2014, sekitar enam juta dolar ditransfer ke perusahaan Korea Utara tersebut dari pejabat Lebanon dan iran di China dan Thailand, dalam bentuk heroin dan kokain untuk didistribusikan ke pasar Asia Timur.
Laporan tersebut juga mengutip bahwa model terowongan-terowongan antar-wilayah Hizbullah tersebut sama dengan model Korea Utara, mengatakan bahwa melalui terowongan-terowongan itu, ratusan tentara dapat bergerak cepat dan tandap terdeteksi di bawah tanah.