Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menilai penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia meningkat selama 8 minggu berturut-turut, sedangkan laju penyebaran COVID-19 di Korea Selatan dapat ditahan dibandingkan di negara-negara yang memiliki tingkat vaksinasi lebih dari 50 persen.
KDCA dalam pengarahan pers hari Kamis (19/08) mengatakan bahwa penambahan kasus COVID-19 meningkat tajam di Amerika Serikat, Israel, dan Jepang akibat daya penularan virus varian Delta yang tinggi.
Menurutnya, jumlah kasus baru COVID-19 di dunia naik menjadi 4,45 juta kasus dalam satu minggu terakhir dan penambahan kasus kematian sebanyak 66.518 kasus dalam periode tersebut.
Mengutip kriteria dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), KDCA mengungkapkan bahwa kasus mingguan di Korea Selatan tercatat 253 orang per satu juta orang di periode 9-15 Agustus, sedangkan di negara lain, seperti di AS tercatta 2.671 orang, 2.928 orang di Inggris, dan 4.111 orang di Israel.
Jumlah kasus kematian mingguan di Korea Selatan relatif rendah, yaitu 0,7 orang dibandingkan AS yang mencatatkan 13 orang, Inggris 9 orang, dan Israel 8 orang.
Terkait hal itu, Ketua Satuan Tugas Vaksinasi COVID-19 Korea Selatan menilai bahwa Korea Selatan dapat menahan pandemi COVID-19 berka masyarakat yang menanti aturan jaga jarak sosial dan protokol kesehatan serta jasa para tenaga medis.
Dilanjutkannya, meskipun angka kasus kematian akibat COVID-19 cenderung meningkat di AS, Inggris, Prancis, dan Israel, namun angka kematian di Korea Selatan dapat dipertahankan di angka yang jauh lebih rendah.