Jumlah kasus harian baru COVID-19 di Korea Selatan mencatatkan 2000-an kasus pada Jumat (20/08).
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menyampaikan penambahan 2.052 kasus baru COVID-19 selama hari Kamis (19/08) hingga Jumat (20/08) dini hari, menaikkan jumlah kumulatif kasus di Korea Selatan mencapai 232.859 kasus.
Walaupun angka tersebut 10 kasus lebih sedikit dibandingkan jumlah penambahan kasus yang dilaporkan hingga dini hari Kamis (19/08), tetapi jumlah kasus harian COVID-19 telah melebihi angka 2000 kasus selama dua hari berturut-turut.
Kondisi kritis pandemi COVID-19 di dalam negeri membuat pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memperpanjang penerapan aturan jaga jarak sosial selama dua minggu hingga tanggal 5 September mendatang.
Dalam rapat di Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional pada Jumat (20/08), Perdana Menteri Kim Boo-kyum menerangkan pedoman aturan jaga jarak sosial yang baru untuk dua minggu ke depan.
Dikatakannya, aturan jaga jarak sosial level 4 akan tetap diterapkan di wilayah metropolitan Seoul dan level 3 di wilayah lain di Korea Selatan.
Di wilayah di mana aturan Level 4 diterapkan, restoran dan kafe dapat beroperasi hingga pukul 21.00, yang berarti jam operasionalnya dipersingkat 1 jam dari pukul 22.00 yang saat ini berlaku.
Akan tetapi, pembatasan pertemuan pribadi dilonggarkan. Hingga saat ini, hanya maksimal dua orang dapat bertemu di restoran dan kafe setelah pukul 18.00, tetapi pedoman aturan Level 4 yang baru menyatakan empat orang dapat berkumpul, jika dua orang diantaranya telah menerima suntikan dua dosis vaksin COVID-19.
Sebagian fasilitas yang mengalami peningkatan kasus penularan COVID-19 diwajibkan untuk melakukan tes COVID-19 secara teratur atas para pekerjanya.
Kim menilai bahwa pandemi COVID-19 gelombang keempat terjadi akibat penyebaran virus varian Delta, mobilitas masyarakat di masa liburan musim panas, peningkatan jumlah pertemuan, dan sebagainya.
Dituturkannya, pemerintah memandang upaya pencegahan penyakit dalam dua minggu ke depan akan menjadi titik penting untuk mengatasi gelombang keempat karena semua jenjang sekolah akan memulai pembelajaran semester genap dan vaksinasi massal pun tetap dijalankan pada periode tersebut.
Perdana Menteri Korea Selatan itu melanjutkan bahwa dia merasakan kesedihan saat memikirkan para pedagang kecil dan wiraswasta yang menderita akibat pengetatan aturan pencegahan penyakit. Namun dikatakannya jika menyerah pada COVID-19 saat ini, harapan masyarakat untuk menjalani kehidupan normal akan semakin jauh.