Angka statistik terbaru menunjukkan bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah terkena dampak terbesar dari kenaikan harga makanan di kuartal kedua tahun ini.
Menurut Layanan Informasi Statistik Korea pada hari Senin (23/08), lima kelomplok pendapatan terbawah mengeluarkan rata-rata sebesar 244.000 won per bulan untuk belanja kebutuhan sehari-hari dan minuman non-alkohol pada kuartal kedua, naik 12 persen pada tahun berjalan.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari kenaikan 7 persen di rumah tanggal dalam kelompok-kelompok lain.
Angka perbandingan dari 5 kelompok berpenghasilan tertinggi adalah sebesar 540.000 won, naik 1,2 persen.
Walaupun kelompok dengan penghasilan 20% terendah mengeluarkan biaya untuk makanan lebih sedikit daripada kelompok lain, namun proporsi pengeluaran untuk makanan yang mereka keluarkan merupakan yang tertinggi, yaitu 21,2 persen.
Ini berarti kelompok tersebut lebih rentan terhadap kenaikan harga makanan.
Harga-harga produk kebutuhan sehari-hari dan minuman non-alkohol melonjak 7,3 persen di kuartal ke dua dari setahun sebelumnya. Hampir tiga kali lipat kenaikan harga konsumen yang naik 2,5 persen.