Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN + 3 (AMRO) memprediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini di angka 3,9 persen.
Menurut Kementerian Keuangan Korea Selatan, AMRO menyatakan pada hari Senin (23/8) bahwa ekonomi Korea Selatan diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan 3,9 persen pada tahun 2021 dan 3,0 persen pada 2022 berkat pemulihan ekspor yang kuat dan investasi dalam negeri.
AMRO membuat laporan tersebut berdasarkan hasil pertemuan tahunan dengan pihak Korea Selatan yang diadakan secara virtual pada kuartal pertama tahun ini dan berdasarkan data yang disusun hingga tanggal 5 Juli tahun ini.
AMRO merevisi prediksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan naik 0,7 persen dari sebelumnya 3,2 persen yang dikeluarkan pada Maret lalu.
Prediksi AMRO tersebut lebih tinggi dari perkiraan yang dilontarkan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), namun masih lebih rendah dari prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 4,3 persen, sementara Bank Sentral Korea (BOK) memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,0 persen dan Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksikan 4,0 persen.
AMRO menilai bahwa perekonomian Korea Selatan tahun ini akan terus melanjutkan tren pemulihan yang kuat berkat pulihnya ekonomi global dan permintaan yang kuat atas alat elektronik dan mobil.
Namun, AMRO mengungkapkan utang rumah tangga yang tinggi dan kesempatan kerja yang tidak stabil di Korea Selatan memiliki potensi untuk menyusutkan konsumsi pribadi. Dikatakan Korea Selatan perlu memperkuat reformasi struktur di sektor jasa dan pasar tenaga kerja.