Korea Selatan melaporkan 1.800 kasus baru COVID-19 pada hari Jumat (27/08).
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan sejumlah 1.841 kasus baru dilaporkan sepanjang hari Kamis (26/08) kemarin, menaikkan jumlah total kasus di Korea Selatan ke angka 245.158 kasus.
Angka tersebut lebih sedikit 41 kasus dibandingkan yang dilaporkan pada hari Kamis (26/08) dan lebih sedikit 208 kasus dari pada seminggu sebelumnya. Dari antara kasus-kasus baru tersebut, sejumlah 1.811 kasus merupakan penularan lokal dan 30 kasus dari luar negeri.
Telah tercatat penambahan di angka seribuan kasus setiap harinya selama 52 hari berturut-turut, dengan jumlah rata-rata kasus harian 1.758 kasus selama seminggu terakhir.
Berdasarkan wilayah, metropolitan Seoul mencatat 1.194 kasus, atau 65,9 persen dari total kasus penularan lokal, termasuk 552 kasus di Ibu Kota Seoul dan 546 kasus di Provinsi Gyeonggido. Wilayah di luar metropolitan Seoul mencatat penambahan 617 kasus, termasuk 89 kasus di Daegu dan 73 kasus di Provinsi Gyeongsang Selatan.
Dilaporkan 8 tambahan kasus kematian, menaikkan jumlah total kasus kematian menjadi 2.265 kasus. Jumlah pasien kritis naik 2 orang dari sehari sebelumnya ke 427 orang.
Jumlah penerima vaksin COVID-19 dosis pertama telah mencapai sebanyak 27,72 juta orang atau 54 persen dari populasi Korea Selatan. Dan sebanyak 13,78 juta orang, atau 26,8 persen dari populasi Korea Selatan, telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.
Sementara itu, Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum mengatakan bila masyarakat mematuhi peraturan karantina dengan seksama, maka pandemi gelombang keempat akan dapat segera berakhir. Dia juga mendesak masyarakat untuk secara aktif mengambil bagian dalam program vaksinasi, mengatakan bahwa hal itu adalah salah satu solusi kunci lain untuk menekan penyebaran virus.
Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae menegaskan kembali kebijakan pemerintah untuk menerapkan kelas tatap muka di tengah peningkatan jumlah kasus baru COVID-19, termasuk diantara para pelajar.
Dalam sebuah pernyataan hari Jumat (27/08), Yoo mengatakan kementerian akan secara seksama menyiapkan perluasan kebijakan kembali ke sekolah yang dijadwalkan pada tanggal 6 September dan memperkuat pengawasan langkah karantina di sekolah-sekolah.
Dalam pernyataan pada tanggal 9 Agustus lalu, kementerian mengatakan pihaknya akan megizinkan sekolah-sekolah di wilayah yang menerapkan aturan jaga jarak sosial Level Tiga untuk kembali membuka kelas-kelas dengan kapasitas penuh mulai tanggal 6 September, sementara sekolah-sekolah di wilayah Level Empat akan diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas hingga dua pertiga dari jumlah keseluruhan murid.