Photo : Getty Images Bank
Produksi industri dan konsumsi pada bulan Juli mengalami penurunan selama dua bulan berturut-turut akibat penyebaran COVID-19 gelombang keempat.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Statistik Nasional Korea Selatan pada hari Selasa (31/08), produksi industri Korea Selatan bulan Juli mengalami penurunan 0,5 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.
Produksi di bidang pertambangan naik 0,4 persen karena produksi semikonduktor tipe memori non-volatil meningkat. Produksi di sektor ritel dan grosir naik 1,7 persen berkat peningkatan penjualan bahan makanan, hiburan, dan lainnya. Produksi di bidang informasi dan telekomunikasi meningkat 2,7 persen karena peluncuran game baru dan peranti lunak terkait keamanan.
Namun, produksi di bidang layanan tatap muka mengalami penurunan, khususnya produksi fasilitas penginapan dan restoran menurun 4,8 persen, serta bidang seni, olahraga, dan hiburan menurun 5,5 persen.
Walaupun sektor pertambangan dan industri jasa mengalami kenaikan, produksi industri menurun secara keseluruhan akibat dana yang dikeluarkan untuk pembelian vaksin yang dibutuhkan, kemerosotan di bidang konstruksi, dan lain-lain.
Sementara itu, penjualan ritel, yang merupakan indikator kunci tingkat konsumsi, turun 0,6 persen pada bulan Juli.
Jumlah penjualan mobil, pakaian, dan lain sebagainya juga mengalami penurunan, namun investasi di bidang infastrkutur, mesin, dan peralatan pengangkutan naik sebesar 3,3 persen.
Angka sirkulasi dari indeks koinsiden, yang menunjukkan kondisi ekonomi saat ini, naik 0,1 poin, dan angka sirkulasi indikator utama ekonomi yang menunjukkan kondisi ekonomi masa depan, turun 0,2 poin dibandingkan sebulan sebelumnya.
Pemerintah menyatakan bahwa produksi di bidang pertambangan, industri jasa dan investasi infrastruktur membaik berkat penguatan ekspor, vaksinasi COVID-19, dan beberapa faktor lain. Namun, pihaknya tetap berupaya menstabilkan kehidupan masyarakat karena adanya ketidakpastian terkait permintaan domestik akibat penyebaran COVID-19 gelombang keempat.