Pemerintah Korea Selatan mengalokasikan dana anggaran tahun depan dengan jumlah terbesar dalam sejarah senilai sekitar 600 triliun won. 

Pemerintah dalam sidang kabinet hari Selasa (31/08) menetapkan anggaran tahun 2022 sebesar 604,4 trliun won.

Jumlah anggaran tersebut naik 8,3 persen dibandingkan anggaran tahun 2021. Selama tiga tahun berturut-turut, total dana anggaran belanja negara melebihi pendapatan total.

Wakil Kedua Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Ahn Do-geol menyebut berbagai tujuan kebijakan pemerintah tahun depan, termasuk penuntasan COVID-19 secara menyeluruh, pemulihan kondisi ekonomi secara lengkap, tanggapan dini terhadap polarisasi baru, pembentukan infrastruktur untuk negara maju, dan lainnya. 

Ditambahkan pula, pihaknya mempertahankan pengelolaan fiskal ekspansif untuk mewujudkan tujuan kebijakan tersebut. 

Akibatnya, utang negara tahun depan akan mencapai 1.068,3 triliun won, dan rasio utang negara dibandingkan PDB mencapai 50,2 persen. 

Rincian anggaran tersebut termasuk 31,3 triliun won untuk penciptaan lapangan kerja, 275 triliun won untuk modal overhead sosial (SOC), 33,7 triliun won untuk New Deal Korea, 11,9 triliun won untuk Netralitas Karbon 2050, 41,3 triliun won untuk mengatasi kesenjangan yang diakibatkan pandemi COVID-19, dan 1,8 triliun won untuk dana kompensasi kerugian bagi para pedagang kecil. 

Selain itu, anggaran untuk kehidupan masyarakat, termasuk tunjangan anak di bawah umur 7 tahun, pemeliharaan kalangan lansia, difabel, rumah tangga pernikahan campuran, vaksinasi, stabilitas pendapatan kalangan lemah, dan lainnya juga dialokasikan.

Khususnya, anggaran untuk kesehatan, kesejahteraan, perekerutan tenaga kerja dialokasikan sebesar 216,7 triliun won. 

Pemerintah akan menyerahkan rancangan anggaran tahun depan ke majelis nasnional pada tanggal 3 September mendatang.