Sebuah komite, yang ditugaskan untuk mengungkap kebenaran dalam Gerakan Demokratisasi Gwangju 18 Mei, telah meminta mantan Presiden Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo untuk berpartisipasi dalam sebuah interogasi langsung.
Komite tersebut pada hari Kamis (02/09) mengatakan pihaknya telah mengirimkan pengajuan kepada lima orang, termasuk kedua mantan presiden, yang merupakan tokoh penting dalam junta militer yang melakukan tindak kekerasan brutal terhadap para pengunjuk rasa di Gwangju tahun 1980.
Dikatakan bahwa walaupun telah dilakukan sebuah persidangan dan investigasi oleh jaksa pada tahun 1990-an, namun pertanyaan-pertanyaan utama belum terjawab, termasuk siapa yang memberikan perintah untuk melakukan penembakan terhadap para pengunjuk rasa. Komite itu juga mengutip beberapa tokoh kunci junta militer yang telah membantah melakukan kesalahan dan tetap bungkam atas tuduhan terhadap mereka.
Komite itu mengatakan pihaknya akan meminta surat perintah atas kelima tokoh tersebut, yang semuanya kini telah berusia lanjut dan menolak berpartisipasi dalam penyelidikan yang dilakukan oleh komite.
Pihaknya berencana menanyai sejumlah 35 tokoh junta militer, dimulai dengan kelima pejabat senior tersebut.