Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Sung Kim, mengatakan AS tidak memiliki niat bermusuhan dengan Korea Utara dan memutuskan untuk membahas perihal tentang deklarasi akhir Perang Korea bersama Korea Selatan secara lebih seksama.

Pernyataan Kim itu disampaikan dalam pertemuan juru runding nuklir Korea Selatan dan AS yang digelar di Jakarta, Indonesia, pada Kamis (30/09).

Dalam jumpa pers bersama Ketua Utusan Nuklir Korea Selatan Noh Kyu-duk usai pertemuan tersebut, Kim mengatakan Korea Selatan dan AS bersedia berbicara dengan Korea Utara tentang masalah-masalah regional yang ada dan kembali menegaskan bahwa AS tidak memiliki niat bermusuhan dengan Korea Utara.

Terkait dengan peluncuran rudal balistik Korea Utara, Kim mengatakan peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi ancaman bagi negara-negara di sekitarnya.

Dilanjutkannya, AS tetap bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mewujudkan denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea dan perjanjian AS dengan sekutunya lebih kuat daripada sebelumnya.

Kim juga menyebut mengenai usulan pemerintah Korea Selatan untuk deklarasi akhir Perang Korea dan mengatakan bahwa pihaknya bersama Korea Selatan sedang meneruskan komunikasi erat terkait hal tersebut.

Sementara itu, Noh memaparkan kedua pihak telah membicarakan kerja sama Korea Selatan dan AS untuk bantuan kemanusiaan, kepercayaan yang bermakna, dan pemulihan pembicaraan antar-Korea, selain menyebut usulan Presiden Moon Jae-in untuk deklarasi akhir perang yang disampaikan di Sidang Umum PBB. 

Noh menambahkan, Korea Selatan dan AS berharap Korea Utara memberi respon positif akan upaya bersama Seoul dan Washington untuk memulihkan pembicaraan dengan Pyongyang.

Sebelum pertemuan tatap muka itu, Noh dan Kim bersama mitra mereka dari Jepang, Ketua Urusan Asia-Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, Takehiro Funakoshi, mengadakan telekonferensi dan sepakat untuk melanjutkan kerja sama trilateral secara erat.