Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan rapat darurat pada hari Jumat (01/10) mengenai uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini, namun gagal membuat sebuah pernyataan bersama.
Mengutip para diplomat, kantor berita AFP melaporkan bahwa rapat tertutup tersebut berlangsung sekitar satu jam, namun Rusia dan China mengatakan ini bukanlah saatnya untuk membuat pernyataan publik dan mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk menganalisis situasi yang ada.
Rapat tersebut diminta oleh perwakilan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, setelah Korea Utara membuat pernyataan pada minggu lalu bahwa pihaknya telah melakukan uji coba rudal hipersonik.
Rapat tersebut awalnya dijadwalkan pada hari Kamis (30/09), namun ditunda ke hari Jumat (01/10) karena Rusia dan China meminta waktu lebih untuk mengevaluasi situasi.
Menyangkut fakta bahwa delapan bulan setelah menjabat, pemerintahan Biden belum menemukan strategi yang jelas terkait Korea Utara, AFP mengutip seorang duta besar dari anggota negara Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa Washington menyatakan pihaknya masih mempelajari berkas dan materi terkait.
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki pada hari Jumat (01/10) mengatakan bahwa Amerika Serikat mengetahui dan terus mengevaluasi peluncuran rudal terkini Korea Utara untuk mengonfirmasi jenis rudal yang diluncurkan.
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat telah membuat proposal spesifik untuk pembicaraan dengan Korea Utara, namun belum menerima tanggapan. Pihaknya tetap siap untuk berdiskusi mengenai berbagai isu dengan Pyongyang.