Semua sekolah, kecuali perguruan tinggi, di seluruh pelosok Korea Selatan akan melakukan pembelajaran tatap muka mulai 22 November, usai ujian nasional masuk perguruan tinggi.

Sesuai dengan rencana pemulihan kehidupan sehari-hari secara bertahap, kegiatan pembelajaran di semua jenjang sekolah dari TK hingga SMA akan kembali dilaksanakan dengan normal.

Menteri Pendidikan Yoo Eun-hye pada hari Jumat (29/10) mengumumkan rencana pemulihan kehidupan sehari-hari secara bertahap untuk sektor pendidikan.

Menurutnya, aturan jaga jarak sosial dalam pembelajaran tatap muka yang selama ini diberlakukan akan dihapus, tetapi jumlah siswa yang masuk sekolah akan dikurangi sesuai dengan kondisi di masing-masing daerah.

Untuk kelas 3 hingga 6 SD, tiga perempat dari jumlah murid diizinkan masuk sekolah, sedangkan untuk SMP dan SMA, dua pertiga dari jumlah murid diizinkan pergi ke sekolah. 

Kementerian pendidikan menetapkan masa persiapan pemulihan kehidupan sehari-hari di sekolah selama tiga minggu sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.

Dalam langkah yang sama, kementerian menetapkan periode khusus untuk keamanan para pelajar dan memperketat pemeriksaan fasilitas-fasilitas yang digunakan siswa-siswi mulai tanggal 18 November hingga akhir tahun ini.

Sementara itu, perguruan tinggi mempertahankan jadwal kuliah yang berlaku dalam semester genap tahun ini, sambil memperbanyak kegiatan pembelajaran tatap muka, kemudian akan menjalankan kuliah tatap muka mulai semester ganjil tahun depan.

Masing-masing perguruan tinggi akan menjalankan semester musim dingin tahun ini sebagai masa percobaan untuk transisi ke kuliah tatap muka.

Menteri Yoo mengatakan bahwa pemulihan kehidupan sehari-hari di sekolah berfokus pada penormalan kegiatan pendidikan sambil menjaga keamanan para pelajar di tengah pandemi COVID-19 dan melaksanakannya dengan target normalisasi segala kegiatan pendidikan mulai semester ganjil tahun 2022.