Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membuat kesepakatan dengan perusahaan global terkait vaksin COVID-19.

Kementerian Kesejahteraan dan Kesehatan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya membuat nota kesepahaman (MOU) dengan perusahaan global di Jerman, Sartorius, untuk bahan baku dan fasilitas terkait produksi vaksin. 

Menurut MOU itu, Sartorius, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesejahteraan, dan Kota Mentropolitan Incheon akan menanamkan modal sebesar 300 juta dolar AS selama 3 tahun ke depan di Songdo, Incheon. 

Dengan demikian, Sartorius menjadi perusahaan global kedua yang menanamkan modal di Korea Selatan untuk usaha terkait vaksin, setelah sebelumnya Cytiva, perusahaan global asal Amerika Serikat (AS) yang memproduksi bahan baku vaksin COVID-19, menanamkan investasi sebesar 50 juta dolar AS.

Ke depannya, berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk pemroduksian vaksin, bahan baku, dan lain sebagainya akan disediakan di Songdo, Incheon. 

Perusahaan Cytiva akan memanfaatkan Korea Selatan sebagai pangkalan ekspor vaksin untuk wilayah Asia, sehingga hal itu bermanfaat bagi kebijakan Korea Selatan untuk menjadi hub vaksin. 

Setelah pemerintah Korea Selatan mengumumkan kebijakan untuk menjadi hub vaksin COVID-19 pada bulan Mei lalu, rencana untuk menarik investasi berjalan dengan lancar, dan banyak perusahaan produksi bahan baku vaksin global menaruh perhatian pada Korea Selatan. 

Kapasitas produksi bio dan farmasi Korea Selatan adalah yang kedua di dunia, sehingga Korea Selatan memiliki daya saing global melalui pengembangan vaksin dan pendirian pabrik produksi vaksin.