Bank Sentral Korea Selatan (BOK) memprediksi rasio kenaikan harga konsumen tetap melebihi 2 persen untuk sementara waktu, dan efek penurunan pajak bahan bakar akan tercermin mulai bulan Desember mendatang.
BOK menyatakan di dalam laporan mengenai kondisi kenaikan harga konsumen akhir-akhir ini bahwa harga konsumen terus berada di kisaran 2 persen selama 6 bulan berturut-turut dan mencapai titik tinggi pada bulan Oktober lalu, yaitu sebesar 3,2 persen, yang merupakan angka tertinggi dalam lebih dari 9 tahun sejak bulan Januari tahun 2012 lalu.
Kenaikan harga minyak internasional, efek dasar kebijakan pemerintah untuk pemberian dukungan biaya telekomounikasi pada tahun lalu, dan lainnya mempengaruhi kenaikan harga konsumen.
BOK memprediksi bahwa fenomena kenaikan harga konsumen di kisaran 2 persen akan tetap berlanjut ke depannya.
Apabila pajak bahan bakar diturunkan mulai 12 November, maka rasio kenaikan harga konsumen bulanan diperkirakan alan turun sebesar 0,2-0,3 persen. Namun efek penurunan harga konsumen akan terlihat mulai bulan Desember mendatang.
Akibatnya, rasio kenaikan harga konsumen tahun ini diperkirakan melampaui 2,1 persen akibat rasio kenaikan harga konsumen pada kuartal keempat yang bahkan lebih tinggi daripada kuartal ketiga, yaitu sebesar 2,6 persen.
BOK menyatakan bahwa pihaknya tetap memperhatikan kemungkinan kenaikan harga bahan baku dan minyak internasional yang berkepanjangan secara saksama.