Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mendorong penerapan sistem bus angkutan cepat atau bus rapid transit, BRT, dengan membuat 55 rute BRT di seluruh wilayah di Korea Selatan hingga tahun 2030 mendatang.
Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan pada hari Rabu (03/11) mengumumkan rencana revisi sistem BRT untuk periode 2021-2030.
Sebelumnya, pihak kementerian telah membuat rencana putaran pertama yang dijalankan selama 2018-2027, namun rencana itu direvisi dengan mempertimbangkan kondisi yang telah berubah, termasuk pembangunan kota baru tahap ketiga dan pembanguan jalur kereta GTX dengan jaringan kereta api cepat di wilayah-wilayah seputar metropolitan Seoul.
Pertama-tama, pemerintah berencana akan membangun 55 rute BRT di seluruh negeri, termasuk 25 rute yang menghubungkan basis-basis utama di seputar Seoul. Sebanyak 30 rute BRT juga akan dibangun di wilayah-wilayah luar Seoul, seperti Cheonan, Jeonju dan Pulau Jejudo.
Kementerian berencana akan mengoperasikan 26 rute sebagai tahap pertama dari total 55 rute, selambatnya pada tahun 2025.
Pada tahun 2024, dengan tersedianya landasan layanan komersial untuk kendaraan otonom, maka lebih dari 5 rute BRT otonom rencananya akan dioperasikan pada 2030.
Adapun persentase operasi kendaraan ramah lingkungan untuk rute BRT, seperti bus listrik hidrogen, juga akan ditingkatkan dari yang sebelumnya 0,04 persen pada tahun lalu menjadi 50 persen pada 2030.