Sekitar 530 ribu orang atau 19 persen dari anak-anak dan remaja di Korea Selatan telah menerima suntikan vaksin COVID-19 dan sebaian besar di antaranya adalah remaja berusia 16 dan 17 tahun.

Anak-anak dan remaja yang telah menyelesaikan vaksinasi dengan dua dosis vaksin COVID-19 hanya mencapai 0,6 persen dari total populasi anak-anak dan remaja di Korea Selatan.

Rata-rata 350 orang siswa per hari dikonfirmasi positif COVID-19 dan jumlah itu merupakan yang terbanyak sejak COVID-19 mulai merebak.

Terkait izin darurat untuk vaksinasi menggunakan vaksin buatan Pfizer bagi anak berusia 5-11 tahun yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, pemerintah Korea Selatan pun tengah membahas kemungkinan penerapan serupa di dalam negeri, namun dikatakan bahwa pembahasan tidak dilakukan dengan terburu-buru.

Para pakar sangat merekomendasikan vaksinasi bagi anak-anak dan remaja yang mengidap penyakit bawaan seperti diabetes, obesitas, dan imunosupresi.

Sementara itu, tingkat kasus penularan COVID-19 setelah divaksinasi penuh mencapai 30 persen.

Untuk menekan penularan tersebut, otoritas pencegahan penyakit menyediakan vaksinasi untuk suntikan tambahan (booster shot) bagi para pasien dan pekerja di fasilitas perawatan dan warga lanjut usia yang telah melewati masa lima bulan setelah suntikan vaksin dosis kedua.

Sejalan dengan itu, otoritas tersebut menghimbau agar anak-anak dan ibu hamil serta warga lansia untuk mendapatkan suntikan vaksin influenza, mengingat meningkatnya kontak langsung di masyarakat akibat transisi ke kehidupan normal sehari-hari.