Korea Selatan dan Indonesia pada minggu depan akan menggelar perundingan untuk menyelesaikan masalah dana yang masih tertunggak dari pihak Indonesia terkait proyek produksi pesawat tempur KF-21.

Untuk itu, Ketua Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan dan tim negosiasi Korea Selatan akan berangkat ke Indonesia.

Korea Selatan dan Indonesia bersama menjalankan proyek pengembangan pesawat tempur KF-21 dengan biaya pengembangan sebesar 8,8 triliun won sejak tahun 2015.

Indonesia telah sepakat menginvestasikan dana sebesar 1,7 triliun won atau 20 persen dari seluruh biaya proyek, dan untuk itu akan mendapatkan satu unit pesawat tempur KF-X dan transfer teknologi untuk dapat memproduksi 48 unit pesawat tempur generasi berikutnya di dalam negeri.

Namun, Indonesia masih memiliki kewajiban yang tertunggak sebesar 704,1 miliar won, yang telah jatuh tempo sejak tahun 2017, akibat kesulitan keuangan negara. 

Ketua Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa perundingan mengenai dana tersebut telah dikonfirmasi berada di tahap akhir, sehingga dikatakan bahwa pihak pemerintah Indonesia akan segera melakukan pelunasan.