Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan pada Senin (8/11) dini hari bahwa terdapat 1.760 tambahan kasus baru COVID-19.
Jumlah penambahan kasus kematian tercatat sebanyak 13 kasus, sehingga total jumlah kematian menjadi 2.980 orang dan jumlah pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritis mencatat 409 orang.
Tingkat vaksinasi penuh COVID-19 di Korea Selatan mencapai 76,6 persen dari total populasi, sementara sebanyak 80,9 persen penduduk telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
Adapun tingkat kapasitas rumah sakit untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat telah mencapai 54,4 persen hingga sore hari Minggu (7/11).
Kebijakan pemulihan kehidupan normal sehari-hari, atau 'hiudp berdampingan dengan COVID-19', telah dijalankan di Korea Selatan selama sepekan terakhir.
Namun jumlah pasien COVID-19 dengan gejala berat terus meningkat, berada di kisaran 400 kasus selama dua hari berturut-turut.
Di sebuah rumah sakit untuk warga lanjut usia di distrik Eunpyeong, Seoul, dilaporkan sebanyak 35 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk diantaranya 26 kasus yang merupakan penularan setelah vaksinasi, meskipun mereka telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua.
Ditengah berlanjutnya ketidakstabilan proses pemulihan kehidupan sehari-hari, sebanyak 1,4 juta orang yang telah menerima vaksin Covid-19 Janssen buatan Johnson & Johnson di Korea Selatan akan mendapatkan suntikan tambahan (booster shot) mulai hari Senin (08/11).
Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan berencana akan menyelesaikan kotrak pembelian obat COVID-19 untuk 404 ribu orang dalam bulan November ini.
Untuk itu, pemerintah telah berhasil menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi Pfizer dan Merck & Company pada bulan September lalu, dan juga tengah melanjutkan diskusi tambahan dengan kedua perusahaan tersebut, serta bersama perusahaan Roche Swiss untuk membeli sejumlah obat tambahan.