Komite Keamanan Vaksin COVID-19, yang terdiri dari para pakar swasta yang menganalisis sebab akibat antara vaksinasi dan efek sampingnya, telah memulai kegiatannya.
Walau tingkat vaksinasi penuh telah melebihi 77 persen di Korea Selatan, tetapi masyarakat masih mencemaskan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh vaksin COVID-19.
Karena itu, komite yang dikelola oleh para pakar yang tidak bekerja untuk pemerintah tersebut telah memulai kegiatannya pada hari Jumat (12/11) ini.
Komite itu terdiri atas 22 pakar medis ternama dan akan mengidentifikasi sebab akibat dari vaksin dan efek sampingnya secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian dan kasus efek samping yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Komite khusus untuk kompensasi kerugian yang dikelola oleh pemerintah berfokus pada setiap kasus, sementara komite baru ini berfokus pada analisis keamanan vaksin COVID-19.
Sementara itu, dilaporkan bahwa kasus baru COVID-19 di Korea Selatan tercatat sebanyak 2.368 kasus hingga Jumat (12/11) dini hari.
Jumlah pasien kritis tercatat sebanyak 475 orang dengan 2 penambahan kasus, dan memperbarui rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut.
Tingkat vaksinasi penuh COVID-19 di Korea Selatan telah mencapai 77,6 persen dari total populasi dan 81,4 persen dari populasi telah menerima vaksin dosis pertama.
Otoritas pencegahan penyakit menyatakan bahwa jumlah pasien berusia 60 tahun ke atas dan remaja berusia 18 tahun ke bawah cenderung meningkat sejak skema pemulihan kehidupan normal sehari-hari secara bertahap mulai diterapkan di Korea Selatan.
Terutama, rasio penularan setelah divaksinasi relatif tinggi di kelompok usia lanjut dan penularan massal pun terjadi di fasilitas perawatan lansia.